Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengonsumsi Vitamin E?

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengonsumsi Vitamin E?

Banyak yang percaya akan khasiat vitamin E untuk tubuh.

Nah, kapan sebaiknya minum vitamin E itu pada waktu pagi hari atau malam hari menjelang tidur?

Menurut dr Erik Tapan, MHA, Anti Aging Consultant Klinik Kecantikan L’Melia, di bilangan Cempaka Putih Jakarta Pusat banyak orang/pasien yang tidak peduli dengan waktu konsumsi suplemen termasuk vitamin. Memang tidak ada akibat serius yang bisa ditimbulkannya, hanya sayang saja proses kerja suplemen tersebut menjadi tidak optimal.

Contohnya suplemen kalsium yang sebaiknya diminum sebelum tidur sehingga bisa membantu pasien untuk tidur lebih nyenyak. Tapi ingat kalsium bukan obat tidur lo.

Kembali ke vitamin E, kapan waktu yang terbaik untuk mengkonsumsinya?

“Berbeda dengan contoh suplemen kalsium di atas, waktu yang terbaik konsumsi vitamin E tidak didasarkan pada pagi, siang, atau malam, melainkan pada saat kita selesai makan,” jelas Erik.

Kenapa demikian?

Bersama-sama dengan vitamin A, D dan K, vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak. Dengan demikian alangkah baiknya vitamin tersebut dikonsumsi bersama lemak. Ya lemaknya sedikit saja. Jangan cari alasan, kata dokter mesti sama lemak, jadi makan goreng-gorengan yang banyak dulu sebelum minum suplemen vitamin E. Itu sih mumpung-isme. 🙂

Intinya, konsumsilah vitamin E segera sesudah makan. Jika memungkinkan, konsumsilah vitamin E dengan dosis terbagi, misalnya pada pagi dan siang hari atau pagi dan malam hari. Dengan demikian tubuh lebih mudah mencernanya. Agar terhindar dari kelupaan mengkonsumsi, ada baiknya dibuat rutin dan tepat waktu setiap hari.

Sebagai tambahan, karena sifat vitamin E yang larut dalam lemak, maka konsumsi suplemen vitamin E (apalagi dalam jangka panjang) harus berhati-hati dan sesuai nasihat dokter sehingga tidak terjadi penumpukan dalam jaringan lemak tubuh.

Disarankan mengkonsumsi vitamin E dalam bentuk yang alamiah seperti yang terdapat dalam: bayam, biji bunga matahari, brokoli, kedelai, talas, tomat, brokoli, alpukat, coklat hitam, mangga, pisang, minyak zaitun, telur, kacang-kacangan, dll.

Bacaan Surat Al Baqarah Ayat 21-40 : Dilengkapi dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Bacaan Surat Al Baqarah Ayat 21-40 : Dilengkapi dengan Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Berikut bacaan surat Al-Baqarah ayat 21-40, lengkap dengan tulisan arab, latin, dan terjemahan.

Al-Baqarah merupakan surat ke-2 dalam Al Qur’an.

Surah tersebut terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf dan tergolong surah Madaniyah.

Al-Baqarah merupakan surat dengan jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur’an.

Dikutip dari quran.kemenag.go.id, berikut bacaan surat Al-Baqarah ayat 21-40:

Surat Al-Baqarah ayat 21-40

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ – ٢١

21. yā ayyuhan-nāsu’budụ rabbakumullażī khalaqakum wallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn

Artinya: Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.

الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ – ٢٢

22. allażī ja’ala lakumul-arḍa firāsyaw was-samā`a binā`aw wa anzala minas-samā`i mā`an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum, fa lā taj’alụ lillāhi andādaw wa antum ta’lamụn

Artinya: (Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ – ٢٣

23. wa ing kuntum fī raibim mimmā nazzalnā ‘alā ‘abdinā fa`tụ bisụratim mim miṡlihī wad’ụ syuhadā`akum min dụnillāhi ing kuntum ṣādiqīn

Artinya: Dan jika kamu meragukan (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ – ٢٤

24. fa il lam taf’alụ wa lan taf’alụ fattaqun-nārallatī waqụduhan-nāsu wal-ḥijāratu u’iddat lil-kāfirīn

Artinya: Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.

وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗ كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَاُتُوْا بِهٖ مُتَشَابِهًا ۗوَلَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّهُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ – ٢٥

25. wa basysyirillażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti anna lahum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hār, kullamā ruziqụ min-hā min ṡamaratir rizqang qālụ hāżallażī ruziqnā ming qablu wa utụ bihī mutasyābihā, wa lahum fīhā azwājum muṭahharatuw wa hum fīhā khālidụn

Artinya: Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.

Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya.

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖٓ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَۙ – ٢٦

26. innallāha lā yastaḥyī ay yaḍriba maṡalam mā ba’ụḍatan fa mā fauqahā, fa ammallażīna āmanụ fa ya’lamụna annahul-ḥaqqu mir rabbihim, wa ammallażīna kafarụ fa yaqụlụna māżā arādallāhu bihāżā maṡalā, yuḍillu bihī kaṡīraw wa yahdī bihī kaṡīrā, wa mā yuḍillu bihī illal-fāsiqīn

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan.

Tetapi mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk.

Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik,

الَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖۖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ – ٢٧

27. allażīna yangquḍụna ‘ahdallāhi mim ba’di mīṡāqihī wa yaqṭa’ụna mā amarallāhu bihī ay yụṣala wa yufsidụna fil-arḍ, ulā`ika humul-khāsirụn

Artinya: (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi.

Mereka itulah orang-orang yang rugi.

كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ – ٢٨

28. kaifa takfurụna billāhi wa kuntum amwātan fa aḥyākum, ṡumma yumītukum ṡumma yuḥyīkum ṡumma ilaihi turja’ụn

Artinya: Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰٓى اِلَى السَّمَاۤءِ فَسَوّٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ ۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ – ٢٩

29. huwallażī khalaqa lakum mā fil-arḍi jamī’an ṡummastawā ilas-samā`i fa sawwāhunna sab’a samāwāt, wa huwa bikulli syai`in ‘alīm

Artinya: Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ – ٣٠

30. wa iż qāla rabbuka lil-malā`ikati innī jā’ilun fil-arḍi khalīfah, qālū a taj’alu fīhā may yufsidu fīhā wa yasfikud-dimā`, wa naḥnu nusabbiḥu biḥamdika wa nuqaddisu lak, qāla innī a’lamu mā lā ta’lamụn

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ – ٣١

31. wa ‘allama ādamal-asmā`a kullahā ṡumma ‘araḍahum ‘alal-malā`ikati fa qāla ambi`ụnī bi`asmā`i hā`ulā`i ing kuntum ṣādiqīn

Artinya: Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”

قَالُوْا سُبْحٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ اِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۗاِنَّكَ اَنْتَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ – ٣٢

32. qālụ sub-ḥānaka lā ‘ilma lanā illā mā ‘allamtanā, innaka antal-‘alīmul-ḥakīm

Artinya: Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”

قَالَ يٰٓاٰدَمُ اَنْۢبِئْهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْ ۚ فَلَمَّآ اَنْۢبَاَهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْۙ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۙ وَاَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ – ٣٣

33. qāla yā ādamu ambi`hum bi`asmā`ihim, fa lammā amba`ahum bi`asmā`ihim qāla a lam aqul lakum innī a’lamu gaibas-samāwāti wal-arḍi wa a’lamu mā tubdụna wa mā kuntum taktumụn

Artinya: Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!” Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, “Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?”

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ – ٣٤

34. wa iż qulnā lil-malā`ikatisjudụ li`ādama fa sajadū illā iblīs, abā wastakbara wa kāna minal-kāfirīn

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis.

Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir.

وَقُلْنَا يٰٓاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَاۖ وَلَا تَقْرَبَا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ – ٣٥

35. wa qulnā yā ādamuskun anta wa zaujukal-jannata wa kulā min-hā ragadan ḥaiṡu syi`tumā wa lā taqrabā hāżihisy-syajarata fa takụnā minaẓ-ẓālimīn

Artinya: Dan Kami berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim!”

فَاَزَلَّهُمَا الشَّيْطٰنُ عَنْهَا فَاَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيْهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚ وَلَكُمْ فِى الْاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ – ٣٦

36. fa azallahumasy-syaiṭānu ‘an-hā fa akhrajahumā mimmā kānā fīhi wa qulnahbiṭụ ba’ḍukum liba’ḍin ‘aduww, wa lakum fil-arḍi mustaqarruw wa matā’un ilā ḥīn

Artinya: Lalu setan memperdayakan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga). Dan Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.”

فَتَلَقّٰٓى اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ – ٣٧

37. fa talaqqā ādamu mir rabbihī kalimātin fa tāba ‘alaīh, innahụ huwat-tawwābur-raḥīm

Artinya: Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

قُلْنَا اهْبِطُوْا مِنْهَا جَمِيْعًا ۚ فَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ – ٣٨

38. qulnahbiṭụ min-hā jamī’ā, fa immā ya`tiyannakum minnī hudan fa man tabi’a hudāya fa lā khaufun ‘alaihim wa lā hum yaḥzanụn

Artinya: Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”

وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ࣖ – ٣٩

39. wallażīna kafarụ wa każżabụ bi`āyātinā ulā`ika aṣ-ḥābun-nār, hum fīhā khālidụn

Artinya: Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.

يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَاَوْفُوْا بِعَهْدِيْٓ اُوْفِ بِعَهْدِكُمْۚ وَاِيَّايَ فَارْهَبُوْنِ – ٤٠

40. yā banī isrā`īlażkurụ ni’matiyallatī an’amtu ‘alaikum wa aufụ bi’ahdī ụfi bi’ahdikum, wa iyyāya far-habụn

Artinya: Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu. Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu, dan takutlah kepada-Ku saja.

Cara Cek Resi Shopee Express SPX, Akses Laman spx.co.id untuk Melacak Barang Pesanan

Cara Cek Resi Shopee Express SPX, Akses Laman spx.co.id untuk Melacak Barang Pesanan

Berikut ini cara cek resi ekspedisi Shopee Express SPX secara online.

Bagi Anda pengguna ekspedisi Shopee Express SPX dapat mengecek resi secara online melalui https://spx.co.id/.

Saat ini, banyak toko online atau e-commerce menggunakan Shopee, sehingga mereka juga menggunakan jasa pengiriman Shopee Express SPX untuk mengantar barang yang dipesan.

Cara Cek Resi Shopee Express SPX lewat Website :

1. Buka laman https://spx.co.id/.
2. Masukkan nomor resi yang kamu dapatkan dari pengiriman.
3. Kemudian klik “Lacak” atau “Cari”.
4. Setelah itu, status paket sesuai nomor resi akan muncul.

Cara Cek Resi Shopee Express SPX lewat CekResi.com :

1. Buka laman https://cekresi.com/ atau klik di sini.
2. Masukkan nomor resi pada kotak nomor resi pengiriman.
3. Klik “Cek Resi”.
4. Setelah klik tombol Cek Resi, maka pilihan ekspedisi pengiriman akan otomatis ditampilkan. Pilihlah nama ekspedisi yang digunakan.
5. Tunggu beberapa saat, hasil pelacakan paket akan ditampilkan.

Klik pada tombol hasil untuk melihat rinciannya.

Cara Cek Nomor Induk Siswa Nasional atau NISN, Akses nisn.data.kemdikbud.go.id

Cara Cek Nomor Induk Siswa Nasional atau NISN, Akses nisn.data.kemdikbud.go.id

Simak cara mengecek Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) secara online.

Untuk melihat NISN, siswa dapat langsung mengunjungi laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Mengutip situs Kemendikbud, NISN adalah kode pengenal identitas siswa yang bersifat unik, standar dan berlaku sepanjang masa.

NISN dapat membedakan satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia dan sekolah Indonesia di Luar Negeri.

NISN diberikan kepada setiap peserta didik yang bersekolah di sekolah yang memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan terdaftar dalam referensi Kemendikbud.

Sistem pengelolaan NISN secara nasional oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) Kemendikbud yang merupakan bagian dari program Dapodik (Data Pokok Pendidikan) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga: Kemendikbud Pastikan 4 Juta Eksemplar Buku yang Dikirim ke Daerah 3T Sesuai Kebutuhan Anak

Cara Cek NISN

1. Kunjungi situs https://nisn.data.kemdikbud.go.id/
2. Masukkan Nama Siswa, Tempat Lahir, Tanggal Lahir dan Nama Ibu;
3. Kemudian klik “Cari Data”
4. Nomor NISN dan data siswa akan ditampilkan.

Tujuan dan Manfaat

Berikut tujuan dan manfaat dari NISN:

1. Mengidentifikasi setiap individu siswa (peserta didik) di seluruh sekolah se-Indonesia secara standar, konsisten dan berkesinambungan.

2. Sebagai pusat layanan sistem pengelolaan nomor induk siswa secara online bagi Unit unit Kerja di Kemendikbud, Dinas Pendidikan Daerah hingga Sekolah yang bersifat standar, terpadu dan akuntabel berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi terkini.

3. Sebagai sistem pendukung program Dapodik dalam pengembangan dan penerapan program-program perencanaan pendidikan, statistik pendidikan dan program pendidikan lainnya baik di tingkat pusat, propinsi, kota, kabupaten hingga sekolah, seperti: Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Ujian Nasional, PIP, SNMPTN.

Jangan Salah, 6 Brand Sepatu Lokal Ini Kerap Dikira dari Luar Negeri, Wakai hingga League

Jangan Salah, 6 Brand Sepatu Lokal Ini Kerap Dikira dari Luar Negeri, Wakai hingga League

Tren sepatu di kalangan anak muda memang tak ada habisnya.

Tak hanya sepatu merek ternama dari luar negeri, kini sepatu lokal juga semakin diminati.

Selain harganya yang lebih terjangkau, kualitas sepatu lokal juga semakin bersaing.

Desain sepatu lokal tak kalah keren dari produk impor, tak jarang banyak yang mengira sepatu-sepatu ini merupakan produk import.

Sebut saja Compass, Wakai, hingga Tomkins yang sudah memiliki pasarnya sendiri.

Kita patut bangga buatan Indonesia, melalui sepatu lokal berkualitas, merk lokal bisa bersaing dengan produk buatan luar.

Berikut ulasan merek sepatu lokal yang kerap dikira produk luar negeri.

1. PVN Shoes

Pertama ada PVN Shoes.

Baru-baru ini, produk keluaran PVN Shoes mencuri perhatian publik.

Selain karena desainnya yang kekinian, harga PVN Shoes juga sangat terjangkau.

Harga produk-produk PVN Shoes dibandrol mulai dari Rp 100 ribuan saja.

Selain sepatu, PVN juga mengeluarkan produk lain seperti tas, dompet dan topi.

2. Kodachi

Selanjutnya ada Kodachi.

Dari namanya terdengar produk ini berasal dari Jepang.

Padahal Kodachi adalah salah satu brand sepatu lokal.

Produk keluaran Kodachi memang mengusung gaya Negeri Sakura.

Sepatu ini cocok untuk kamu yang suka tampilan kasual atau sporty.

Harga sepatu Kodachi dibanderol mulai Rp 100 ribuan.

3. Wakai

Sepatu Wakai pertama kali rilis pada tahun 2012.

Di awal kemunculannya, sepatu ini sempat viral lantaran kerap menggelar promo buy 1 get 1 free.

Banyak yang mengira Wakai merupakan produk Jepang.

Selain karena namanya, logo Wakai juga dilengkapi dengan tulisan katakana.

Model andalan Wakai ialah sepatu slip on berbahan kanvas.

Meski modelnya simple, desain Wakai semakin menarik karena colorful.

Wakai dibanderol mulai Rp 300 ribuan.

Tak hanya sepatu, kini Wakai juga telah memproduksi kaus dan produk perawatan tubuh.

4. League

Bagi para pecinta sneakers pasti tak asing dengan merek League.

Secara model dan kualitas, League memang tak kalah dari produk import.

Sepatu dengan desain sporty ini ternyata berasal sudah dipasarkan sejak 2003.

League lebih dikenal sebagai sepatu olahraga.

Harga League sangat bersahabat, mulai dari Rp 100 ribuan.

5. Tomkins

Yang kelima ada sepatu Tomkins.

Sepatu ini juga kerap dianggap produk import karena namanya.

Padahal sepatu ini berasal dari Bandung.

Sepatu Tomkins cukup dikenal di kalangan pelajar.

Desainnya yang kasual membuat Tomkins banyak digemari.

Sepatu ini dibanderol mulai Rp 300 ribuan.

6. Compass

Awalnya Sepatu Compass ini merupakan brand Gazelle Sport yang berdiri pada tahun 1988 oleh mendiang Kahar Setiadi dibawah naungan PT Kompas Mas.

Lalu pada tahun 1998 didirikanlah Sepatu Compass oleh anaknya yaitu Kahar Gunawan.

Di tahun 2000-an Compass sempat mengalami keterpurukan karena kurangnya minat masyarakat.

Sepatu Compass lalu mulai bangkit kembali pada tahun 2017 lewat model yang di rebranding oleh Aji Handoko Purbo.

Secara kualitas, Compass bisa diadu dengan merek luar negeri.

Dengan menggunakan material berkualitas dan tidak terlalu tebal, Compass menjadi lebih lentur dan nyaman dipakai.

Hal inilah yang menjadi poin plus dari sepatu ini sehingga banyak diminati.

Harga sepatu Compass dijual mulai Rp 200 ribuan.

7. Adorable Project

Terakhir ada produk asal Bandung, Adorable Project.

Produk ini berdiri sejak 2008 silam.

Awalnya, Adorable Project hanya menjajakan aksesoris seperti kalung, anting hingga cincin secara online.

Tapi kini, Adorable Projects menjelma menjadi salah satu merek lokal terdepan untuk sepatu, tas, dan pakaian.

Harga jual produk Adorable Project mulai dari Rp 100 ribuan.

Dalam pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia ini, gerakan nasional ini bertujuan untuk membantu UMKM Indonesia demi memeratakan dan meningkatkan ekonomi.

Yuk belanja online produk lokal di Tokopedia, jangan jadikan pandemi sebagai alasan kita untuk tidak semangat dan bangkit.

Bangga buatan Indonesia Tokopedia dan bantu UMKM untuk terus berkarya.

Cek #BanggaBuatanIndonesia di Tokopedia! Beli produk lokal dan raih Bebas Ongkir Tokopedia!

Yuk, sebarkan semangat Indonesia!

Mengenal 10 Tari Daerah Berpasangan di Indonesia, Ada Tari Piring hingga Tari Payung

Mengenal 10 Tari Daerah Berpasangan di Indonesia, Ada Tari Piring hingga Tari Payung

Indonesia memiliki berbagai jenis tarian.

Terdapat tari daerah dan ada pula tari kreasi modern.

Dikutip dari Buku Siswa SD/MI Kelas VI Tema 7 Kepemimpinan (2018) oleh Heny Kusumawati, dkk, berdasarkan banyaknya penari yang menarikan ada tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok.

Berikut beberapa contoh tari daerah berpasangan di Indonesia.

1. Tari Piring

Tari Piring adalah tarian yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatra Barat.

Tari Piring dibawakan dalam bentuk tari berpasangan putra dan putri yang terdapat dalam sebuah kelompok pementasan.

Pada zaman dahulu, tari Piring dipentaskan pada saat panen sebagai ungkapan rasa gembira dan syukur.

Namun sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini tari Piring dipentaskan pada acara-acara penting seperti acara pernikahan.

2. Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas merupakan tari yang terkenal di daerah Melayu, seperti daerah Sumatra Utara (Melayu Deli), Sumatra Barat (ranah Minang), dan Riau (Pekanbaru).

Tari ini merupakan tari pergaulan yang ditarikan secara berpasangan sejenis atau putra dengan putri.

Tari Serampang Dua Belas diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an.

Selain itu, tari Serampang Dua Belas terdiri atas 12 pola gerak, pola edar, dan tata urutan yang didasari oleh gerakan yang ada dalam tari Melayu, seperti tari Mak Inang, tari Ronggeng Melayu, dan tari Zapin.

3. Tari Payung

Tari Payung adalah tari pergaulan yang dibawakan secara berpasangan.

Tarian ini dibawakan oleh sepasang muda-mudi dan menggunakan perlengkapan payung.

Adapun payung lebih banyak digunakan oleh penari laki-laki, sedangkan penari wanita mengekspresikan gerakannya dengan permainan selendang.

Busana penari pria berupa satu setel baju kecak musang, kain saping, dan tandak (songkok).

Sementara busana penari wanita meliputi satu stel kebaya labuh, kain songket, ikat pinggang, dan selendang.

4. Tari Legong

Tari Legong dimainkan oleh dua orang penari perempuan.

Oleh karena merupakan tarian ritual persembahan, Legong dahulunya hanya boleh ditarikan oleh gadis yang belum pernah menstruasi.

Namun, seiring pergeseran fungsinya sekarang sebagai media hiburan, aturan tersebut sudah ditinggalkan.

Penari Legong selalu membawa kipas sebagai alat bantu.

5. Tari Janger

Tari Janger merupakan tari tradisional asal Bali dan dipentaskan oleh 10 orang yang terdiri atas pasangan mudamudi.

Lima penari pria disebut Kecak dan lima penari wanita disebut Janger.

Para penari menari sambil menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan.

Tarian ini mengangkat kisah atau drama tentang Arjuna Wiwaha, Sunda Upasada, dan lain sebagainya.

Meski tidak sepopuler Tari Kecak atau Tari Pendet, tarian ini sebetulnya memiliki makna yang mendalam.

6. Tari Ketuk Tilu

Tari Ketuk Tilu adalah salah satu tari tradisional Jawa Barat.

Tari ini menjadi cikal bakal lahirnya tari Jaipong Karawang.

Selain itu, tarian Ketuk Pilu dipentaskan oleh penari-penari wanita dengan gerakan dinamis dan saling mengisi.

Gerakan yang dilakukan penari Ketuk Tilu di antaranya goyang pinggul, pencok muncid, giteuk, dan geol.

Nama ketuk tilu berasal dari bunyi tabuhan 3 buah bonang yang menjadi musik pengiringnya.

Kendati cukup terkenal di masa silam, saat ini kepopuleran Tari Ketuk Tilu justru kalah jika dibandingkan Tari Jaipong.

7. Tari Bambangan-Cakil

Tari Bambangan-cakil merupakan tarian klasik yang terdapat di Jawa Tengah.

Tarian ini menceritakan adegan perang seorang ksatria melawan raksasa.

Ksatria tersebut bernama Janaka yang bersifat halus dan lemah lembut sebagai lambang kebaikan.

Sebaliknya, raksasa bernama Cakil menggambarkan tokoh berkarakter kasar, sombong, dan beringas yang melambangkan kejahatan.

Makna yang terkandung dalam tarian Bambangan-Cakil ialah, segala bentuk kejahatan dan keangkaramurkaan pasti akan kalah dengan kebaikan.

8. Tari Zapin

Tari Zapin adalah sebuah tari tradisional yang berasal dari Riau.

Tari ini sarat dengan nuansa keislaman hasil dari proses akulturasi budaya melayu dan budaya Islam di masa silam.

9. Tari Gandrung

Tari Gandrung adalah salah satu jenis tari tradisional khas yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Tari ini menjadi ciri khas seni tari Banyuwangi, sehingga menjadi maskot kota Kabupaten Banyuwangi.

Dalam pementasannya tarian ini didukung berbagai unsur, yaitu penari, pemusik, alat musik, nyanyian, dan gerak tari.

Tari Gandrung dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan dan laki-laki.

Penari perempuan sebagai penari gandrung dan penari laki-laki dikenal sebagai “paja”.

Musik pengiring tari Gandrung antara lain kempul atau gong, klunting, biola, kendang, dan kethuk.

Tari Gandrung dipentaskan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap kali setelah panen.

Pementasan tari Gandrung diselenggarakan sebagai bentuk kegembiraan dan hiburan.

10. Tari Golek Menak

Tari Golek Menak adalah tari klasik yang lahir dari keraton Yogyakarta.

Tarian Golek Menak diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan pertama kali dipentaskan pada sekitar tahun 1941.

Tarian ini juga dikenal dengan sebutan tari Beksa Golek Menak atau Beksan Menak.

Ide gagasan penciptaan tari Golek Menak berasal dari pertunjukan wayang golek.

Harga Honda PCX Bekas Tahun Muda Kini Cuma Rp 20 Jutaan, Siap Buat Tampil Gaya

Harga Honda PCX Bekas Tahun Muda Kini Cuma Rp 20 Jutaan, Siap Buat Tampil Gaya

Jika saat ini Anda punya keinginan membeli skutik Honda PCX 150 bekas, sekaranglah saatnya.

Harga Honda PCX 150 bekas tahun produksi muda kini sudah relatif terjangkau terutama buat Anda yang membelinya dari showroom di sekitar Jakarta.

Iswati Hasanah, Marketing di showroom motor bekas Jaya Motor di Jelambar Baru, Jakarta Barat mengatakan, harga Honda PCX bekas produksi tahun 2019-2020 kini di kisaran Rp 20 jutaan.

“Harga Honda PCX bekas sebenarnya tergantung kondisi. Di showroom kami yang tahun 2019 sekitar Rp 24 jutaan,” ujar Iswati, Kamis (14/10/2021).

“Sementara harga Honda PCX bekas tahun 2020 Rp 25,5 jutaan. Harga masih bisa nego,” tambahnya.

Selain kondisi, harga Honda PCX bekas menurut Iswati juga tergantung tahun dan tipenya.

“Harga PCX ini tergantung tipe, karena PCX ada rem CBS dan yang ABS. Tipe ABS pasti lebih tinggi harganya,” sebutnya.

Harga Honda PCX bekas tahun 2019-2020 yang didapatkan dari pedagang motkas di Jakarta, untuk PCX ABS tahun 2019 harganya dibanderol Rp 24,3 juta dan PCX ABS tahun 2020 dibanderol Rp 25,5 juta.

Harga ini bisa berbeda antara satu showroom motor bekas satu dengan yang lain dan tergantung kondisi motor.

Honda PCX 150 pertama kali diluncurkan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) pada Desember 2017 dan diposisikan sebagai pesaing Yamaha NMAX di segmen motor matik premium.

Skutik ini sudah dilengkapi lampu full LED, panel speedometer digital, Honda Smart Key System hingga konsol charger untuk mengisi daya smartphone.

Sebagai perbandingan, harga Honda PCX 150 terbaru saat ini mulai dari Rp 29,85 juta untuk area Jakarta.

3 Cara Perpindahan Kalor: Konduksi, Konveksi, dan Radiasi, Simak Penjelasan hingga Contohnya

3 Cara Perpindahan Kalor: Konduksi, Konveksi, dan Radiasi, Simak Penjelasan hingga Contohnya

Panas dari matahari ke bumi merupakan fenomena perpindahan kalor atau perpindahan panas.

Panas berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.

Nah, proses perpindahan panas ini dapat melalui tiga cara, yakni konduksi, konveksi, dan radiasi.

Perpindahan kalor secara konduksi maksudnya melalui bahan tanpa disertai perpindahan partikel-partikel bahan tersebut.

Contoh konduksi, yakni panci logam yang panas karena diletakkan di atas kompor yang berapi.

Sementara poses perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara disebut radiasi, sebagaimana dikutip dari Buku Tematik Kelas 5 Tema 6 tentang Panas dan Perpindahannya.

Contohnya, sinar matahari yang sampai ke bumi dan menghangatkan udara serta makhluk hidup di bumi.

Perpindahan Kalor secara Konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi disebut juga perpindahan kalor secara hantaran.

Maksudnya ialah perpindahan kalor tanpa memindahkan zat perantaranya.

Pada peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, yang berpindah hanya energi kalornya saja.

Umumnya, perpindahan kalor secara konduksi terjadi pada zat padat.

Misalnya, kegiatan memindahkan buku secara estafet.

Buku yang dipindahkan secara estafet kita upamakan sebagai kalor dan orang yang memindahkannya sebagai zat perantaranya.

Ketika memindahkan buku secara estafet, yang berpindah hanya buku itu saja.

Sementara orang-orang yang memindahkan sebagai perantara tetap diam di tempat dan tidak berpindah.

Peristiwa konduksi juga dijumpai ketika memasak.

Pada saat menggoreng, ujung spatula yang dipegang akan terasa panas walaupun ujungnya tidak bersentuhan dengan api kompor

Perpindahan Panas atau Kalor secara Konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi merupakan perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya.

Umumnya, peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.

Zat yang menerima kalor akan memuai dan menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak ke atas.

Saat zat yang lebih ringan tersebut pindah ke atas, molekul zat di atasnya akan menggantikannya.

Perpindahan secara konveksi terjadi pada kegiatan memindahkan setumpuk buku dari satu tempat ke tempat lain.

Ketika memindahkan buku tersebut ke tempat lain, tentu kamu ikut berpindah bersama buku-buku tersebut.

Jika buku-buku itu diumpamakan sebagai energi panas dan kamu adalah medianya.

Maka perpindahan kalor dengan cara konveksi akan menyertakan perantaranya.

Selanjutnya, peristiwa konveksi terjadi pada saat merebus air.

Air yang letaknya dekat dengan api akan mendapat panas sehingga air menjadi lebih ringan.

Air akan bergerak ke atas dan digantikan oleh air yang ada di atasnya.

Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin darat dan angin laut.

Perpindahan Kalor secara Radiasi

Proses perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara dinamakan radiasi.

Contohnya, Ketika kamu dan teman-teman mu pergi ber kemah ke pegunungan, udara di pegunungan sangat dingin.

Untuk menghangatkan badan, kamu perlu membuat api unggun.

Nah, panas dari api unggun tersebut dapat sampai ke tubuhmu tanpa melalui zat perantara.

Perpindahan panas seperti ini dikatakan secara radiasi.

Dilansir Kompas.com, perbedaan utama perpindahan panas secara radiasi dengan perpindahan panas secara konduksi yakni perpindahan panas

secara radiasi tidak memerlukan zat perantara.

Sementara konduksi memerlukan zat perantara untuk merambatkan panas.

Rumusan Pancasila Menurut Ir Soekarno, Mohammad Yamin, dan Dr. Soepomo Tahun 1945

Rumusan Pancasila Menurut Ir Soekarno, Mohammad Yamin, dan Dr. Soepomo Tahun 1945

Simak rumusan Pancasila yang diajukan oleh Ir. Soekarno, Mohammad Yamin, dan Dr. Soepomo.

Pancasila dirumuskan dalam sidang BPUPKI dan disahkan melalui sidang PPKI 18 Agustus 1945.

Rumusan Pancasila dari Muhammad Yamin disampaikan melalui pidato tanggal 29 Mei 1945.

Sementara rumusan Pancasila dari Soepomo disampaikan pada 31 Mei 1945.

Pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasannya tentang rumusan Pancasila.

Ir. Soekarno juga mengusulkan nama Pancasila sebagai nama dasar negara Indonesia, dikutip dari Kesbangpol Kulonprogo dan Gramedia.

Sejarah Perumusan Pancasila

Perumusan dasar negara merupakan buntut dari masa menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik.

Jepang yang masih menjajah di Indonesia berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan atau BPUPKI).

BPUPKI mengadakan sidang yang pertama dan kedua dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara.

Rapat pertama BPUPKI diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila.

Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad (Perwakilan Rakyat).

Mohammad Yamin mengusulkan pemikirannya sebagai calon dasar negara pada 29 Mei 1945 dan Dr. Soepomo pada 31 Mei 1945.

Rumusan Pancasila menurut Mohammad Yamin

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Rumusan Pancasila menurut Dr. Sepomo

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Rumusan Pancasila menurut Ir Soekarno:

1. Kebangsaan
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Demokrasi
4. Keadilan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa.

Tanggal usulan Ir. Soekarno tersebut menjadi hari lahirnya Pancasila.

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka BPUPKI membentuk Panitia Sembilan.

Anggota Panitia Sembilan, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Bapak AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

Setelah melalui beberapa persidangan, PPKI mengesahkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia bersamaan dengan penetapan Rancangan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 pada 18 Agustus 1945.

Pada sidang tersebut, disetujui Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.

Berikut ini bunyi Pancasila yang berlaku hingga kini:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang DIpimpin Oleh Hikmat, Kebijaksanaan, dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Jenis dan Contoh Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama : Deduktif, Induktif, Campuran dan Ineratif

Jenis dan Contoh Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama : Deduktif, Induktif, Campuran dan Ineratif

Karangan dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang abstrak dan untuk memahaminya karangan perlu dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil yang dikenal dengan nama paragraf.

Menurut Ramlan (1993:1), paragraf merupakan bagian dari karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan gagasan utama sebagai pengendalinya.

Sementara, Chaer (2011: 27-28) mengatakan, paragraf adalah satuan bahasa yang dibangun oleh dua buah kalimat atau lebih yang secara semantis dan sintaksis merupakan satu kesatuan yang utuh.

Dalam KBBI, paragraf diartikan sebagai bagian dari bab dalam suatu karangan yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru atau alinea.

Setiap paragraf harus dipastikan ada gagasan pokok atau gagasan utamanya, sedangkan
gagasan lain yang ada di dalam paragraf itu merupakan penjelas.

Dijelaskan dalam Buku Penyuluhan Paragraf Kemendikbud, paragraf dapat dibedakan berdasarkan letak gagasan utama itu.

Paragraf tersebut yakni paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, ineratif, dan menyebar.

Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama.

Ide pokok atau gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik.

Kalimat topik itu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang yang berfungsi memperjelas informasi yang ada dalam kalimat topiknya.

Contoh:

Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.

Kalimat topik paragraf tersebut adalah tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas tenaga kerja adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.

Kalimat topik itu kemudian dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas.

Kalimat-kalimat penjelas itu masing-masing menguraikan butir-butir yang diperlukan untuk mempertegas informasi dalam kalimat topik tentang etos kerja tinggi, yang meliputi kepandaian, keterampilan, dan kepribadian tenaga kerja.

Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir.

Paragraf induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu:

a) Diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan merupakan pendukung gagasa utama.

b) Kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu.

Untuk menjaga koherensi antarkalimat dalam paragraf, dalam perumusan kalimat simpulan itu acap digunakan konjungsi penumpu kalimat yang sekaligus berfungsi sebagai konjungsi antarkalimat.

Kata atau frasa yang biasa digunakan sebagai penumpu kalimat simpulan itu adalah jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian di atas, dan dengan demikian.

Contoh:
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis
dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.

Tulisan dengan pemaparan semacam itu dapat dikategorikan sebagai paragraf induktif, suatu paragraf yang dimulai dengan hal khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum yang merupakan kalimat topiknya.

Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)

Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf.

Contoh:
Meskipun sudah berumur, ibuku masih menuntut ilmu. Ibuku melanjutkan ke jenjang S-2. Padahal harusnya dia sudah tidak disibukkan oleh tugas kuliah. Tetapi, sepertinya ibuku sangat menikmati sekolahnya. Sambil bernyanyi kecil dia mengerjakan tugas kuliahnya. Belajar terus sepanjang hayat, itulah semboyannya.

Paragraf ini berjenis paragraf campuran. Hal ini karena kalimat topiknya yang terdapat pada awal dan akhir paragraf.

Kalimat pertama merupakan kalimat topik yang menyebutkan Ibu masih menuntut ilmu walau sudah berumur.

Lalu, kalimat-kalimat selanjutnya menjelaskan alasan ibu untuk tetap menimba ilmu yang mana kalimat tersebut merupakan kalimat pengembang.

Paragraf ini diakhiri dengan kalimat penegas yang menegaskan kembali kalimat topiknya.

Kalimat ini berisi semboyan ibu yang selaras dengan isi dari kalimat topik.

Paragraf Ineratif (di tengah)

Paragraf ineretif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf.

Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar, kemudian diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi.

Contoh:
Fungsi museum yang utama adalah menyimpan, merawat, mengamankan, dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. (Kalimat Pengembang) Dengan demikian, museum memiliki fungsi besar yaitu sebagai tempat pelestarian. (Kalimat Topik) Secara lebih rinci fungsi museum mencakup kegiatan penyimpanan, perawatan, dan pengamanan. (Kalimat Pengembang)

Ide Pokok Menyebar (Tanpa Kalimat Utama)

Paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.

Contoh:
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

Untuk dapat memahami gagasan utama paragraf itu, pembaca harus menyimpulkan isi paragraf tersebut.

Dengan memperhatikan setiap kalimat dalam paragraf itu, kita dapat menyarikan isinya, yaitu gambaran suasana pada pagi hari yang cerah. Inti sari itulah yang menjadi gagasan utamanya.