Rumusan Pancasila Menurut Ir Soekarno, Mohammad Yamin, dan Dr. Soepomo Tahun 1945

Rumusan Pancasila Menurut Ir Soekarno, Mohammad Yamin, dan Dr. Soepomo Tahun 1945

Simak rumusan Pancasila yang diajukan oleh Ir. Soekarno, Mohammad Yamin, dan Dr. Soepomo.

Pancasila dirumuskan dalam sidang BPUPKI dan disahkan melalui sidang PPKI 18 Agustus 1945.

Rumusan Pancasila dari Muhammad Yamin disampaikan melalui pidato tanggal 29 Mei 1945.

Sementara rumusan Pancasila dari Soepomo disampaikan pada 31 Mei 1945.

Pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasannya tentang rumusan Pancasila.

Ir. Soekarno juga mengusulkan nama Pancasila sebagai nama dasar negara Indonesia, dikutip dari Kesbangpol Kulonprogo dan Gramedia.

Sejarah Perumusan Pancasila

Perumusan dasar negara merupakan buntut dari masa menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik.

Jepang yang masih menjajah di Indonesia berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan atau BPUPKI).

BPUPKI mengadakan sidang yang pertama dan kedua dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara.

Rapat pertama BPUPKI diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila.

Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad (Perwakilan Rakyat).

Mohammad Yamin mengusulkan pemikirannya sebagai calon dasar negara pada 29 Mei 1945 dan Dr. Soepomo pada 31 Mei 1945.

Rumusan Pancasila menurut Mohammad Yamin

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Rumusan Pancasila menurut Dr. Sepomo

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Rumusan Pancasila menurut Ir Soekarno:

1. Kebangsaan
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Demokrasi
4. Keadilan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa.

Tanggal usulan Ir. Soekarno tersebut menjadi hari lahirnya Pancasila.

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka BPUPKI membentuk Panitia Sembilan.

Anggota Panitia Sembilan, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Bapak AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

Setelah melalui beberapa persidangan, PPKI mengesahkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia bersamaan dengan penetapan Rancangan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 pada 18 Agustus 1945.

Pada sidang tersebut, disetujui Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.

Berikut ini bunyi Pancasila yang berlaku hingga kini:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang DIpimpin Oleh Hikmat, Kebijaksanaan, dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Jenis dan Contoh Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama : Deduktif, Induktif, Campuran dan Ineratif

Jenis dan Contoh Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama : Deduktif, Induktif, Campuran dan Ineratif

Karangan dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang abstrak dan untuk memahaminya karangan perlu dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil yang dikenal dengan nama paragraf.

Menurut Ramlan (1993:1), paragraf merupakan bagian dari karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan gagasan utama sebagai pengendalinya.

Sementara, Chaer (2011: 27-28) mengatakan, paragraf adalah satuan bahasa yang dibangun oleh dua buah kalimat atau lebih yang secara semantis dan sintaksis merupakan satu kesatuan yang utuh.

Dalam KBBI, paragraf diartikan sebagai bagian dari bab dalam suatu karangan yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru atau alinea.

Setiap paragraf harus dipastikan ada gagasan pokok atau gagasan utamanya, sedangkan
gagasan lain yang ada di dalam paragraf itu merupakan penjelas.

Dijelaskan dalam Buku Penyuluhan Paragraf Kemendikbud, paragraf dapat dibedakan berdasarkan letak gagasan utama itu.

Paragraf tersebut yakni paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, ineratif, dan menyebar.

Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama.

Ide pokok atau gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik.

Kalimat topik itu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang yang berfungsi memperjelas informasi yang ada dalam kalimat topiknya.

Contoh:

Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.

Kalimat topik paragraf tersebut adalah tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas tenaga kerja adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian.

Kalimat topik itu kemudian dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas.

Kalimat-kalimat penjelas itu masing-masing menguraikan butir-butir yang diperlukan untuk mempertegas informasi dalam kalimat topik tentang etos kerja tinggi, yang meliputi kepandaian, keterampilan, dan kepribadian tenaga kerja.

Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir.

Paragraf induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu:

a) Diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan merupakan pendukung gagasa utama.

b) Kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu.

Untuk menjaga koherensi antarkalimat dalam paragraf, dalam perumusan kalimat simpulan itu acap digunakan konjungsi penumpu kalimat yang sekaligus berfungsi sebagai konjungsi antarkalimat.

Kata atau frasa yang biasa digunakan sebagai penumpu kalimat simpulan itu adalah jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian di atas, dan dengan demikian.

Contoh:
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis
dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.

Tulisan dengan pemaparan semacam itu dapat dikategorikan sebagai paragraf induktif, suatu paragraf yang dimulai dengan hal khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum yang merupakan kalimat topiknya.

Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)

Paragraf deduktif-induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf.

Contoh:
Meskipun sudah berumur, ibuku masih menuntut ilmu. Ibuku melanjutkan ke jenjang S-2. Padahal harusnya dia sudah tidak disibukkan oleh tugas kuliah. Tetapi, sepertinya ibuku sangat menikmati sekolahnya. Sambil bernyanyi kecil dia mengerjakan tugas kuliahnya. Belajar terus sepanjang hayat, itulah semboyannya.

Paragraf ini berjenis paragraf campuran. Hal ini karena kalimat topiknya yang terdapat pada awal dan akhir paragraf.

Kalimat pertama merupakan kalimat topik yang menyebutkan Ibu masih menuntut ilmu walau sudah berumur.

Lalu, kalimat-kalimat selanjutnya menjelaskan alasan ibu untuk tetap menimba ilmu yang mana kalimat tersebut merupakan kalimat pengembang.

Paragraf ini diakhiri dengan kalimat penegas yang menegaskan kembali kalimat topiknya.

Kalimat ini berisi semboyan ibu yang selaras dengan isi dari kalimat topik.

Paragraf Ineratif (di tengah)

Paragraf ineretif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf.

Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar, kemudian diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi.

Contoh:
Fungsi museum yang utama adalah menyimpan, merawat, mengamankan, dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya. (Kalimat Pengembang) Dengan demikian, museum memiliki fungsi besar yaitu sebagai tempat pelestarian. (Kalimat Topik) Secara lebih rinci fungsi museum mencakup kegiatan penyimpanan, perawatan, dan pengamanan. (Kalimat Pengembang)

Ide Pokok Menyebar (Tanpa Kalimat Utama)

Paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.

Contoh:
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

Untuk dapat memahami gagasan utama paragraf itu, pembaca harus menyimpulkan isi paragraf tersebut.

Dengan memperhatikan setiap kalimat dalam paragraf itu, kita dapat menyarikan isinya, yaitu gambaran suasana pada pagi hari yang cerah. Inti sari itulah yang menjadi gagasan utamanya.

Surat Al-Baqarah Ayat 1-20, Lengkap dalam Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Surat Al-Baqarah Ayat 1-20, Lengkap dalam Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Simak bacaan surat Al-Baqarah ayat 1-20 dalam bahasa Arab, Latin dan terjemahannya berikut ini.

Surat Al-Baqarah adalah surat yang kedua dalam Al-Qur’an.

Kata Al-Baqarah sendiri dalam bahasa Arab jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya Sapi.

Surat Al-Baqarah terdiri dari 286 ayat, dan merupakan surah dengan jumlah ayat terbanyak dalam Al-Qur’an.

Berikut bacaan Surat Al-Baqarah ayat 1-20, lengkap dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahan, dikutip dari quran.kemenag.go.id:

Surat Al-Baqarah ayat 1-20

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

الۤمّۤ ۚ – ١

1. alif lām mīm

Artinya: Alif Lam Mim.

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ – ٢

2. żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn

Artinya: Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ – ٣

3. allażīna yu`minụna bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn

Artinya: (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,

وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ – ٤

4. wallażīna yu`minụna bimā unzila ilaika wa mā unzila ming qablik, wa bil-ākhirati hum yụqinụn

Artinya: dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat.

اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ – ٥

5. ulā`ika ‘alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn

Artinya: Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ – ٦

6. innallażīna kafarụ sawā`un ‘alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn

Artinya: Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.

خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ࣖ – ٧

7. khatamallāhu ‘alā qulụbihim wa ‘alā sam’ihim, wa ‘alā abṣārihim gisyāwatuw wa lahum ‘ażābun ‘aẓīm

Artinya: Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ – ٨

8. wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi wa bil-yaumil-ākhiri wa mā hum bimu`minīn

Artinya: Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.

يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ – ٩

9. yukhādi’ụnallāha wallażīna āmanụ, wa mā yakhda’ụna illā anfusahum wa mā yasy’urụn

Artinya: Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ – ١٠

10. fī qulụbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā, wa lahum ‘ażābun alīmum bimā kānụ yakżibụn

Artinya: Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta.

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ – ١١

11. wa iżā qīla lahum lā tufsidụ fil arḍi qālū innamā naḥnu muṣliḥụn

Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi!” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.”

اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلٰكِنْ لَّا يَشْعُرُوْنَ – ١٢

12. alā innahum humul-mufsidụna wa lākil lā yasy’urụn

Artinya: Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا كَمَآ اٰمَنَ النَّاسُ قَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ كَمَآ اٰمَنَ السُّفَهَاۤءُ ۗ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاۤءُ وَلٰكِنْ لَّا يَعْلَمُوْنَ – ١٣

13. wa iżā qīla lahum āminụ kamā āmanan-nāsu qālū a nu`minu kamā āmanas-sufahā`, alā innahum humus-sufahā`u wa lākil lā ya’lamụn

Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman!” Mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu.

وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّا ۚ وَاِذَا خَلَوْا اِلٰى شَيٰطِيْنِهِمْ ۙ قَالُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْ ۙاِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ – ١٤

14. wa iżā laqullażīna āmanụ qālū āmannā, wa iżā khalau ilā syayāṭīnihim qālū innā ma’akum innamā naḥnu mustahzi`ụn

Artinya: Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok.”

اَللّٰهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِيْ طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُوْنَ – ١٥

15. allāhu yastahzi`u bihim wa yamudduhum fī ṭugyānihim ya’mahụn

Artinya: Allah akan memperolok-olokkan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلٰلَةَ بِالْهُدٰىۖ فَمَا رَبِحَتْ تِّجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ – ١٦

16. ulā`ikallażīnasytarawuḍ-ḍalālata bil-hudā fa mā rabiḥat tijāratuhum wa mā kānụ muhtadīn

Artinya: Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk.

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِى اسْتَوْقَدَ نَارًا ۚ فَلَمَّآ اَضَاۤءَتْ مَا حَوْلَهٗ ذَهَبَ اللّٰهُ بِنُوْرِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِيْ ظُلُمٰتٍ لَّا يُبْصِرُوْنَ – ١٧

17. maṡaluhum kamaṡalillażistauqada nārā, fa lammā aḍā`at mā ḥaulahụ żahaballāhu binụrihim wa tarakahum fī ẓulumātil lā yubṣirụn

Artinya: Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, setelah menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.

صُمٌّ ۢ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَۙ – ١٨

18. ṣummum bukmun ‘umyun fa hum lā yarji’ụn

Artinya: Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali.

اَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ فِيْهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعْدٌ وَّبَرْقٌۚ يَجْعَلُوْنَ اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِۗ وَاللّٰهُ مُحِيْطٌۢ بِالْكٰفِرِيْنَ – ١٩

19. au kaṣayyibim minas-samā`i fīhi ẓulumātuw wa ra’duw wa barq, yaj’alụna aṣābi’ahum fī āżānihim minaṣ-ṣawā’iqi ḥażaral-maụt, wallāhu muḥīṭum bil-kāfirīn

Artinya: Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, petir dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya, (menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir.

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ – ٢٠

20. yakādul-barqu yakhṭafu abṣārahum, kullamā aḍā`a lahum masyau fīhi wa iżā aẓlama ‘alaihim qāmụ, walau syā`allāhu lażahaba bisam’ihim wa abṣārihim, innallāha ‘alā kulli syai`ing qadīr

Artinya: Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti.

Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Persebaran Fauna Indonesia di Wilayah Bagian Barat, Tengah, dan Timur

Persebaran Fauna Indonesia di Wilayah Bagian Barat, Tengah, dan Timur

Fauna Indonesia dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda, yaitu fauna bagian barat, tengah, dan timur.

Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Barat dan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Tengah dan Timur dinamakan garis Weber.

Dikutip dari Buku SMP/MTS IPS Kelas VII 2017 oleh Ahmad Mushlih, dkk, fauna bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna Asia sehingga disebut tipe Asiatis (Asiatic).

Fauna bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia sehingga disebut tipe Australis (Australic).

Sementara fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis.

Fauna yang memiliki ciri tersendiri dan tidak ditemukan di tempat lainnya di Indonesia disebut fauna endemik.

1. Fauna Indonesia Bagian Barat

Fauna Indonesia bagian Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain.

Selain mamalia, di wilayah ini juga banyak ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling.

Berbagai jenis burung yang dapat ditemui seperti burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.

Sementara macam-macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah ini.

2. Fauna Indonesia Tengah atau Tipe Peralihan

Fauna Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan atau Austral Asiatic.

Wilayah fauna Indonesia Tengah disebut pula wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, dan Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut.

Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, dan banteng.

Selain itu, terdapat pula reptil, amfibi, dan berbagai jenis burung.

Reptil yang terdapat di daerah ini di antaranya biawak, komodo, buaya, dan ular.

Berbagai macam burung yang terdapat di wilayah ini di antaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, dan kakatua nuri.

3. Fauna Indonesia Bagian Timur

Fauna Indonesia bagian Timur atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru.

Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah ini antara lain kangguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, dan kelelawar.

Di wilayah ini, tidak ditemukan kera.

Selain itu, terdapat pula reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal.

Berbagai jenis burung ditemui di wilayah ini di antaranya burung cenderawasih, nuri, raja udang, kasuari, dan namudur.

Sementara, untuk jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.

5 Macam Gerak Langkah Kaki dalam Senam Irama

5 Macam Gerak Langkah Kaki dalam Senam Irama

Senam irama disebut juga dengan aktivitas gerak berirama.

Senam irama adalah gerakan senam yang dilakukan dalam irama musik, atau pembelajaran bebas yang dilakukan secara berirama.

Senam ini dapat dilakukan dengan ataupun tanpa menggunakan alat.

Adapun alat yang sering digunakan dalam senam irama yakni gada, simpai, tongkat, bola, pita, topi.

Dikutip dari Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kelas VII (2017) oleh Muhajir, dalam senam irama terdapat lima gerak langkah kaki.

Macam-macam gerak langkah itu meliputi langkah biasa, rapat, keseimbangan, depan, dan silang.

Penjaskes kelas VII halaman 230 (Buku Penjaskes kelas VII)

Berikut cara melakukan gerak langkah yang telah disebutkan itu.

1. Langkah biasa

Gerakan langkah biasa bisa dilakukan dengan cara:

a. Berdiri dengan sikap tegak rileks.

b. Langkahkan kaki kiri ke depan dan kedua lengan di samping badan.

c. Langkahkan kaki kanan ke depan dan jatuhkan pada tumit.

d. Lanjutkan melangkah dengan kaki kiri secara bergantian.

2. Langkah rapat

Gerakan langkah rapat bisa dilakukan dengan cara:

a. Berdiri dengan sikap tegak rileks.

b. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri.

c. Kemudian, melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan.

d. Lanjutkan kedua kaki rapat.

3. Langkah keseimbangan

Gerakan langkah keseimbangan bisa dilakukan dengan cara:

a. Berdiri dengan sikap tegak rileks.

b. Hitungan 1: langkahkan kaki kiri ke depan.

c. Hitungan 2: kaki kanan menyusul melangkah ke depan.

d. Ketika tumit kaki kanan masih terangkat, kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur merapat.

4. Langkah depan

Gerakan langkah depan bisa dilakukan dengan cara:

a. Berdiri dengan sikap anjur kiri.

b. Hitungan 1: silangkan kaki kiri di muka kaki kanan.

c. Hitungan 2: kaki kiri menyusul dan bersama-sama kaki kanan menyusul lagi (satu hep dua).

d. Selanjutnya, langkahkan kaki kiri, disusul kanan, kemudian diikuti langkah kiri.

5. Langkah silang

Gerakan langkah silang bisa dilakukan dengan cara:

a. Berdiri dengan sikap anjur kiri.

b. Hitungan 1: silangkan kaki kiri di muka kaki kanan.

c. Kruispas dapat pula dilakukan ke belakang.

d. Langkah silang ini dilakukan dengan irama 2/4.

Kaya Nilai Sejarah, Saparua Dipilih Jadi Lokasi Hari Pattimura

AMBON-PPID, Karena dinilai memiliki potensi wisata budaya yang tinggi untuk dijual di mata dunia, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dijadikan lokasi Hari Pattimura tanggal 15 Mei 2013 nanti.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy,SH menjelaskan, pemindahan lokasi Hari Pattimura dari Ambon ke Saparua karena pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku ingin menjual potensi budaya-sejarah yang ada di Saparua, bukan karena pertimbangan keamanan semata.

 “Hari Pattimura dilaksanakan di saparua bukan karena pertimbangan keamanan, itu yang kesekian, tapi pertimbangan potensi wisata budaya dan sejarah Malteng khususnya Saparua yang akan kita kembangkan untuk dijual,’’ ujarnya di Balai Kota Ambon, Jumat (10/5).

Dia mengatakan, pelaksanaan Hari Pattimura adalah momentum untuk kembali bangkitkan potensi nilai-nilai budaya dan sejarah yang dimiliki oleh Saparua yang dikemas dalam pengembangan potensi pariwisata yang ada.

“Kalau momentum itu dilaksanakan di Saparua maka, saparua dapat dikembangkan sebagai sebuah kota sejarah yang dapat memperkaya nilai-nilai perjuangan bagi bangsa kita,’’ katanya.

Menurut dia, Saparua memiliki potensi pariwisata antara lain Benteng Duurstede dan potensi maritim, serta agrowisata, yang menarik minat wisatawan. Selain itu, Saparua kental dengan nilai-nilai kepahlawanan Pattimura  sehingga diusulkan sebagai lokasi tempat pelaksanaan Hari Pattimura 2013.

“Pemindahan lokasi Hari Pattimura dari Ambon ke Saparua diusulkan oleh Gubernur Maluku K.A. Ralahalu maupun Kapolda Maluku dan terus akan dikaji guna pemerataan dan promosi wisata budaya dan sejarah, yang ada di Maluku,” tuturnya.

Meski Hari Pattimura tahun ini akan dipusatkan di Saparua, namun Wali Kota memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan tetap menggelar upacara di Pattimura Park, yang akan di dekorasi dengan nuansa Hari Pattimura.

“Yang terpenting nilai-nilai kepahlawanan Pattimura dapat terus diingat, dikenangdan diteladani oleh masyarakat,” pungkasnya.

DPRD Kota Ambon Tetapkan Enam Perda

AMBON-PPID, DPRD Kota Ambon kembali menetapkan enam Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) menjadi Peraturan Daerah (Perda) Kota Ambon yang disetujui oleh delapan fraksi di DPRD Kota Ambon.

Dalam rapat paripurna terkait penyampaian kata akhir fraksi DPRD Kota Ambon, yang berlangsung Senin (29/4), dari enam Perda yang ditetapkan itu tiga di antaranya merupakan Perda inisiatif DPRD Kota Ambon.

Ketiga Perda itu masing-masing Perda tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, Perda tentang Pengelolaan Pemberdayaan Pasar Tradisional dan Penataan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, serta Perda tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Sementara tiga Perda eksekutif masing-masing yakni Perda tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan, Perda tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dan Perda tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Kerkotaan.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, SH dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Wali Kota, M. A. S. Latuconsina, ST, MT dengan senang hati menerima tiga buah Perda inisiatif DPRD Kota Ambon yang telah disahkan untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya dalam penyelenggaraan Pemerintah Kota Ambon.

Dia menjelaskan dari enam Ranperda yang ditetapkan menjadi Perda hari ini tiga diantaranya merupakan Ranperda sektoral dan tiga lainnya merupakan implementasi kebijakan Pemerintah Pusat melalui kebijakan perundang-undangan yang didelegasikan wewenang untuk Pemerintah Daerah untuk mengelola dan memungut pajak dan retribusi daerah.

Untuk itu, ia menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada DPRD Kota Ambon atas keberhasilannya melahirkan lagi Perda inisiatif yang membantu suksesnya penyelenggaraan di kota ini.

“Apresiasi ini perlu kami sampaikan karena DPRD Kota Ambon pada periodesasi sebelumnya hanya bisa melahirkan satu Perda inisiatif sedangkan periode 2009-2014 mampu melahirkan tiga buah Perda insiatif,” katanya.

Ini menandakan terjadi lompatan yang luar biasa, lanjutnya, terhadap kinerja di DPRD Kota Ambon dan atas nama Pemerintah Kota Ambon saya menyampaikan terimah kasih.

“Apa yang dilakukan DPRD Kota Ambon saat ini dengan mengeluarkan Perda inisiatif adalah salah satu bentuk implementasi perundang-undangan terkait dengan fungsi legislatif yang merupakan wewenang dari DPRD,” tandasnya.

Apokeslab Gelar Pengobatan Gratis Bagi Warga Ambon

AMBON-PPID, Asosiasi Pengusaha Obat Alat Kesehatan dan Laboraturium (Apokeslab) Indonesia bekerjasama dengan Dua Generasi dari Jakarta menggelar kegiatan Pengobatan Gratis di Ambon.

Kegiatan bertajuk “Indonesia Sehat, Maluku Cerdas” dipusatkan di Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Jumat (26/4).

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH saat membuka kegiatan dimaksud memberi apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini.

Menurutnya, lewat kegiatan ini, pihak penyelenggara telah menunjukkan sikap kepedulian di tengah-tengah kecenderungan masyarakat yang individualistis.

“Kegiatan bakti sosial seperti ini sangat menyentuh nilai kemanusiaan dan merupakan implementasi dari sila ke dua Pancasila,”kata Wali Kota.

Dirinya menjelaskan, meski tingkat kesehatan masyarakat di kota Ambon cukup baik jika dilihat dari peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM), namun di sisi lain, masih ada 6,8 Persen masyarakat miskin yang memerlukan pelayanan kesehatan gratis.

“IPM Kota Ambon ada di peringkat ke enam secara nasional, ini mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat kota Ambon cukup baik, tetapi kita tidak menutup mata bahwa masih ada masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan gratis, ”ungkapnya.

Wali Kota berharap, kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan oleh Apokeslab dan Dua Generasi ini, dapat dimanfaatkan oleh Warga Ambon yang membutuhkan.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Apokeslab Indonesia, Pieter Tobias Pattiasina mengatakan, baksos ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan yang juga akan berdampak pada tingkat kecerdasan masyarakat.

Pattiasina menandaskan, seluruh tenaga dokter yang melayani pasien pada baksos ini berasal dari kota Jakarta dan Palembang yang dengan sukarela mau menyisihkan tenaga, waktu dan uangnya demi kegiatan ini.

“Rencananya kegiatan baksos seperti ini juga akan kami laksanakan di Negeri Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe pada Sabtu (27/4) besok,” tandasnya.

Wali Kota Minta Warga Maluku Di Jatim Promosikan Ambon

AMBONPPID, Wali Kota Ambon Richard Louhenapassy,SH meminta warga Maluku di Surabaya, Jawa Timur menjadi juru bicara Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk mempromosikan ibu kota Provinsi Maluku itu.

“Sebagai wakil masyarakat Maluku di Surabaya, saya minta basudara (saudara) yang ada di Surabaya menjadi juru bicara Pemkot untuk mempromosikan berbagai potensi Ambon,” katanya saat bertemu dengan warga Ambon di Surabaya, Minggu (21/4)

Menurut Wali Kota, Ambon merupakan kota kecil yang unik dan memiliki nama yang besar pada skala nasional dan internasional, karena memiliki berbagai pesona wisata dan keindahan alam.

“Keunikan tersebut yang bila dikemas secara profesional dan proporsional akan berdampak pada perekonomian kota,” katanya.

Dirinya mengatakan, peran serta seluruh masyarakat baik di Ambon maupun luar Maluku sangat diharapkan guna menunjang program pembangunan dan kesejahteraan warga kota.

Kota Ambon, lanjutnya, sedang dibenahi melalui lima program prioritas yakni masalah kebersihan dan ketertiban lalu lintas termasuk penataan parkir dan transportasi.

Selain itu, peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat melalui pembenahan aparatur birokrasi dan meningkatkan pelayanan publik yang sifatnya komunikatif, populis dan biologis.

“Kami berharap dukungan bukan hanya dari warga Ambon tetapi semua yang merasa memiliki dan ingin kota ini maju dan berkualitas dari berbagai sisi,” katanya.

Ia menambahkan, kondisi Ambon yang semakin kondusif diharapkan dapat memacu kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik untuk datang ke Ambon.

“Selain kunjungan wisatawan, saya berharap warga Maluku di Surabaya juga dapat mengambil bagian untuk pulang kampung bersama, seperti yang dilakukan oleh warga Maluku di Medan dan Jakarta,” katanya.

Pengurus Komite Perekat Persaudaraan Maluku (KPPM) Jawa Timur, Frans Huwae mengatakan, pihaknya mendukung permintaan Wali Kota Ambon guna kemajuan bersama.

“Melalui wadah KPPM kami akan mendukung penuh permintaan pak Wali, kami akan berupaya memfasilitasi setiap investor maupun upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Ia menjelaskan, berbagai upaya juga dilakukan agar warga Maluku di Jawa Timur bersatu melalui berbagai pertemuan dan kegiatan yakni memperingati hari pahlawan Pattimura.

Perayaan Hari Pattimura, lanjutnya, dilaksanakan setiap tahun berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya.

“Tahun ini, kami telah berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya untuk meresmikan dan mengabadikan salah satu ruas jalan di kawasan Darmo Surabaya menjadi jalan Pattimura pada peringatan HUT Pattimura 18 Mei 2013,” katanya.

Wali Kota Ambon Buka Bimtek Pengadaan Barang/Jasa

AMBON-PPID, Penyelengaraan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, di bidang pengadaan barang/jasa serta menyeragamkan pemahaman proses perencanaan sampai dengan pengawasan kegiatan, agar proses pengadaan barang/jasa semakin efisien dan berkualitas.

Hal tersebut dikatakan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy,SH ketika membuka secara resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Kapasitas Bagi Pejabat Pembuat komitmen (PPK) dan Pegawai Bersertifikasi keahlian pengadaan Barang/Jasa dilingkungan pemerintah Kota Ambon, Senin (15/4), bertempat di Lantai II Balai Kota Ambon. Kegiatan ini turut  dihadiri Sekretaris Kota Ambon, para Asisten, Staf Ahli, dan seluruh pimpinan SKPD.

Ditambahkan, belum meratanya pengetahuan dan penguasaan pemahaman tentang proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa, sangat berimplikasi dan berpengaruh pada kualitas proses perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan.

Wali Kota mengakui problematika lain yang dihadapi pihaknya yakni, masih kurangnya jumlah pegawai bersertifikat pengadaan barang/jasa di tiap SKPD, bahkan ada SKPD yang belum memiliki pegawai bersertifikat pengadaan barang/jasa, sehingga pada akhirnya turut mempengaruhi kinerja SKPD dalam melaksanakan proses pengadaan barang/jasa.

“Surat edaran tentang pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkup Pemerintah Kota Ambon belum dilaksanakan secara baik oleh beberapa SKPD, hal ini kiranya perlu mendapat perhatian yang sunguh-sunguh dari pimpinan SKPD agar akibat yang ditimbulkan dari ketidakpatuhan dan ketidaktaatan terhadap aturan dapat dihindarkan” tandasnya.

Diharapkan, melalui bimtek ini semua penyajian tentang proses pengadaan barang/jasa yang akan disampaikan oleh para narasumber dapat diikuti dan dipahami secara baik sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan output aparatur Pemkot Ambon yang kompeten dibidang pengadaan barang/jasa, dengan senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil dan akuntabel demi peningkatan kualitas pelayanan publik di kota ini.

Untuk diketahui, kegiatan bimtek yang terselenggara atas kerja sama Pemkot Ambon dengan Badan pemeriksaan Keuangan (BPK) Perwakilan Maluku, diikuti 180 peserta yang tediri dari aparatur yang telah memiliki sertifikat pengadaan barang/jasa dari masing-masing SKPD. Kegiatan ini direncanakan akan berlangsung 15-17 April 2013 mendatang.