Peserta Forum CTI-CFF Lakukan Field Trip Ke Negeri Rutong

AMBON-PPID, Para peserta pertemuan Forum Coral Triangle Initiative On Coral Reefs, Fisheries, and Food Securitry (CTI-CFF) tingkat Provinsi Maluku tahun  2013, Rabu (10/4) melakukan field trip ke Negeri Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan, sebagai lokasi percontohan Pelestarian terumbu karang di Kota Ambon.

Dalam field trip tersebut, para peserta forum CTI-CFF yang terdiri dari Pemerintah Kabupatan/Kota Se Maluku serta perwakilan pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan Kabupaten Buleleng, Bali, bersama masyarakat Negeri Rutong, melakukan serangkaian kegiatan antara lain penanaman bibit Manggrove, dan transplantasi terumbu karang.

Victor Nikijuluw, selaku Sekretaris Eksekutif Komite Koordinasi CTI Indonesia, mengatakan kegiatan yang dilakukan masyarakat dan Forum CTI-CFF hari ini merupakan hal yang sangat penting dan strategis bagi upaya pelesetarian daerah pesisir dan terumbu karang.

“Apa yang dilakukan hari ini, meskipun kecil, merupakan hal yang sangat penting. Masyarakat memiliki tanggungjawab untuk melakukan upaya-upaya pelestarian daerah pesisir di negerinya masing-masing. Dengan penanaman Manggrove maka kita mencegah terjadinya abrasi secara alami,” katanya.

Nikijuluw menjelaskan, pertemuan CTI-CFF tingkat Provinsi Maluku yang berlangsung di kota Ambon, 9-11 April 2013, tidak terlepas dari inisiatif Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy,SH yang pada bulan Desember 2012 lalu telah diundang mengikuti forum CTI-CFF internasional di Filipina.

Lewat pertemuan itu, Walikota Ambon yang hadir bersama Bupati Buleleng, dan Bupati Wakatobi sebagai wakil Indonesia menyadari bahwa masyarakat memiliki peran yang penting dalam menjaga dan mengelola lingkungan.

“Atas dasar itulah maka Walikota Ambon dan Gubernur Maluku mengundang seluruh kepala daerah se-Maluku, serta pemerintah Buleleng dan Wakatobi untuk hadir di Ambon dalam rangka menyamakan persepsi mengenai upaya pelestarian daerah pesisir dan terumbu karang,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Wakatobi, Abdul Manan mengakui Forum CTI-CFF yang dilakukan di Ambon adalah strategi baru untuk membuat Ambon lebih terkenal di mata dunia.

Dirinya memberi apresiasi bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang mampu membangun sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan pemerintah Kabupaten/Kota lainnya guna mengelola dan melestarikan kawasan pantai dan laut.

Senada dengan itu, kepala Bapeda Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa menandaskan, kawasan pesisir Ambon cukup potensial untuk menjadi destinasi wisata, jika dilihat dari topografi alam dan gelombang lautnya.

“Saya melihat upaya pelestarian pesisir dan terumbu karang oleh Pemkot Ambon perlu digarap dengan pendekatan teknologi ramah lingkungan sebagaimana yang kita lakukan di Buleleng,” pungkasnya.

Wali Kota Imbau Masyarakat Sepa-Hualoy Jaga Keamanan

AMBON-PPID, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy,SH Menghimbau masyarakat Negeri Sepa, Hualoy, Kamariang, Boy dan Abubu, yang berada di Kota Ambon untuk dapat menahan diri dan menjaga keamanan Kota Ambon.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota, saat menjamu tokoh masyarakat kelima negeri yang berada di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan Seram Bagian Barat (SBB) tersebut di kediamannya, Minggu (31 / 3).

Jamuan tersebut dilakukan dalam rangka mencairkan hubungan antara masyarakat kelima negeri tersebut, jelang sidang perdana insiden antara Negeri Sepa dan Negeri Hualoy, beberapa waktu lalu di Pengadilan Militer Tantui-Kota Ambon.

Louhenapessy pada kesempatan tersebut kembali mengucapkan keprihatinannya terkait insiden berdarah yang terjadi antara kedua negeri tersebut.

“Ini harus jadi pengalaman berharga agar tidak diulangi lagi,” ujarnya. Untuk itu, dia meminta, agar semua pihak yang terkait dapat menahan diri dan menyerahkan semua penyelesaiannya pada lembaga penegak hukum atau pengadilan.

“Mari kita serahkan penanganannya ke penegak hukum. Kita tetap menjaga keamanan bagi kepentingan kita bersama, karena persoalan kecil apapun akan berdampak pada stabilitas kota ini, “terangnya.

Menurut Wali Kota, Kota Ambon merupakan Pusat Pemerintahan di Maluku dimana masyarakatnya adalah masyarakat majemuk, yang terdiri dari beragam suku dan agama.

“Saya minta dukungan dan partisipasi masyarakat Negeri Sepa, Hualoy, Kamariang, Boy, dan Abubu untuk menjaga kondisi keamanan di Kota Ambon serta harmonisasi hidup yang telah terjalin selama ini” Kata Louhenapessy.

Oleh karena itu, pihaknya berkepentingan untuk melakukan sosialisasi dan mengantisipasi akan hal-hal yang tidak diinginkan.

“Sebagai Ibukota Provinsi apapun yang terjadi di Kabupaten, kalau tidak di antisipasi secara baik, maka bisa berimbas Kota Ambon. Karena semua masyarakat berbaur disini,” pungkasnya.

Ambon Jadi Tuan Rumah Pertemuan CTI Lokal Provinsi Maluku

AMBON-HUMAS, Kota Ambon dipercaya sebagai tuan rumah pertemuan Coral Triangle Initiative (CTI) tingkat lokal untuk wilayah Provinsi Maluku. Pertemuan yang akan dihadiri oleh semua kepala daerah se-provinsi Maluku ini akan digelar pada tanggal 9-11 April 2013 mendatang.

Terpilihnya kota Ambon sebagai penyelenggara pertemuan CTI lokal yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Maluku tidak terlepas dari keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk turut mendorong pelestaraian terumbu karang, bahkan pada bulan Desember 2012 lalu, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH turut diundang pada pertemuan CTI Internasional yang berlangsung di Manila, Filipina.

Guna mempersiapkan penyelenggaraan pertemuan tersebut, Pemkot Ambon secara khusus telah menetapkan Negeri Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan (Letisel) sebagai salah satu lokasi percontohan pelestarian terumbu karang.

“Pantai Rutong telah kita pilih sebagai salah satu lokasi percontohan pelestarian terumbu karang di kota Ambon, dan diharapkan pada bulan April mendatang semua kepala daerah se-Maluku dapat menghadiri pertemuan CTI Lokal tersebut,” kata Wali Kota saat melakukan peninjauan di Negeri Rutong, Jumat (22/3).

Dirinya menjelaskan, agenda utama dari pertemuan CTI lokal adalah untuk mensosialisasikan mengenai pentingnya keberadaan terumbu karang bagi pelestarian lingkungan hidup, dan hal itu akan diawali dengan menyamakan persepsi kepala daerah mengenai isu global ini.

“Nantinya semua kepala daerah akan membuat komitmen untuk melaksanakan upaya pelestarian terumbu karang di daerahnya masing-masing,” ungkapnya.

Menurut wali Kota, hasil pertemuan CTI Lokal Maluku akan dibicarakan dalam Pertemuan CTI di tingkat nasional yang direncanakan akan berlangsung di Bali, maupun pertemuan tingkat internasional di Kuala Lumpur.

“Hasil pertemuan CTI Lokal akan ditindaklanjuti dalam pertemuan CTI secara berjenjang di tingkat nasional maupun internasional,” tuturnya.

Wali Kota berharap, pertemuan CTI Lokal ini akan berjalan dengan baik, agar nilai-nilai edukasi dapat diwarisi oleh masyarakat guna melihat betapa pentingnya pelestarian terumbu karang bagi masa depan Maluku.

“CTI merupakan jaringan kerjasama multilateral diantara enam negara, yakni Indonesia, Filipina, Papua Nugini, Malaysia, Kep. Solomon, dan Timor Leste, untuk melestarikan kawasan terumbu karang dan menjaga nilai – nilai ketahanan pangan,” ringkasnya.

Wali Kota Resmikan Rey Record Studio

AMBON-HUMAS, Musik merupakan bahasa yang bersifat universal, karena musik mampu menjadi bahasa komunikasi untuk menghubungkan satu orang dengan orang lain. Hal ini diutarakan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy,SH saat meresmikan Rey Record Studio Milik Raja Negeri Soya, Sabtu (16/3).

Menurutnya ada orang yang tidak mengerti bahasa spanyol, bahkan ada orang tidak mengerti tari-tarian dari timur tengah, namun dengan performance yang dikeluarkan lewat musik itu akan menjadi sarana komunikasi.

Kata Louhenapessy, musik baik sekali dalam upaya untuk membangun solidaritas sosial dan komunikasi sosial diantaranya satu negara dengan negara lain.

Karenanya tegas Louhenapessy, dalam semangat itu dapat menjadikan kota Ambon sebagai kota musik maka perlu dibangun solidaritas sosial dan tatanan komunikasi sosial diantara satu dengan yang lain.

“Dengan menjadikan Ambon sebagai kota musik adalah sebuah keputusan yang sangat baik, karena banyak orang Ambon mempunyai suara yang merdu dan Ambon memiliki para penyanyi yang luar biasa yang dapat dikembangkan secara proposional maupun profesional karena semua orang di Ambon bisa bernyanyi,’’ katanya.

Louhenapessy mengakui bahwa  apabila dalam sebuah event ada orang yang tepuk tangan, itu karena apresiasi yang diberikan kepada para penyanyi asal Ambon dinilai baik. Untuk mewujudkan hal itu maka ditetapkan Ambon jadi kota musik, karena yang kita miliki adalah yakni bakat, namun sarana dan prasarana yang belum memadai.

“Selaku Wali kota saya patut memberikan apresiasi dan dukungan dana. Makanya kita akan mengalokasikan dana untuk pembinaan studio rekaman karena itu faktor stimulan bagi profesi dan realita budaya yang kita miliki,’’ tandasnya.

Komisi B DPRD Maluku Lakukan Pengawasan Kegiatan di Pemkot Ambon

AMBON-HUMAS, Untuk mengawasi pengelolaan APBD Provinsi Maluku, Senin (11/3) lalu, Komisi B DPRD Maluku, melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

Kunjungan kerja tersebut diikuti ketua komisi, Marcus Pentury, serta lima orang anggota lainnya yakni; Mercy Barends, Ode Salimin, Una Umasugi, Agnes Renyut, dan Ulis Makaruku. Mereka diterima langsung oleh Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy,SH yang didampingi Sekretaris Kota (Sekot) A.G Latuheru,SH,M.Si serta pimpinan SKPD terkait di Balai Kota.

Ketua Komisi B DPRD Provinsi Maluku, Marcus Pentury mejelaskan pihaknya lewat kunjungan kerja tersebut melakukan fungsi pengawasan terkait dengan implementasi kegiatan yang didanai APBD Provinsi Maluku maupun APBN.

“Kita ingin melakukan pengawasan apakah dalam bantuan ABPN/ABPD terdapat hambatan dalam implementasi kegiatannya atau tidak. Kita harapkan bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Ambon,” ujar Pentury.

Dirinya mengakui, aspek supporting dana yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dalam rangka untuk membantu peningkatan taraf hidup masyarakat kota Ambon seperti di sektor perikanan, pertanian, pariwisata, dan lainnya dapat terealisasi dengan baik.

“Kiranya bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat kota Ambon dan kami akan melakukan pengawasan dengan instansi terkait,” tandasnya.

Sementara itu, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy,SH mengaku pihaknya berharap banyak agar kota Ambon dapat menjadi representasi dari program-program Pemprov Maluku.

Selama ini Pemkot, ujar Louhenapessy, masih fokus pada pengelolaan pemerintahan dengan menciptakan semangat konsolidasi sosial. Kedepan barulah Pemkot fokus pada pengembangan semua sektor, termasuk sektor perikanan, pariwisata, dan jasa-perdagangan.

“Yang paling utama ialah bagaimana mengembalikan kepercayaan publik,” tukas Wali Kota.

Dirinya mengakui, ada beberapa potensi besar yang dimiliki kota Ambon diantaranya sektor perikanan, pariwisata, serta sektor jasa yang memberikan masukan 52 persen dari total PAD.

“Walaupun kita tidak memiliki laut yang cukup tapi potensi sektor perikanan cukup menjanjikan. Untik sektor pertanian juga masih ada potensi yang belum digarap secara profesional khususnya di Kecamatan Teluk Ambon dan Leitimur Selatan. Dua kecamatan ini masih memiliki lahan terbuka untuk pengembangan pertanian,”ujarnya.

Pemkot Inventarisir Relawan Pemadam Kebakaran

AMBON-HUMAS, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon segera menginventarisasi dan memberikan sertifikasi khusus kepada aparat PNS dan masyarakat yang bertindak sebagai tenaga relawan pemadam kebakaran.

Hal ini disampaikan Wali Kota Ambon, Richad Louhenapessy,SH pada upacara peringatan HUT Pemadam Kebakaran Ke-97 dan HUT Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ke-63, Senin (4/3) di Balai Kota.

“Ada banyak pegawai maupun masyarakat yang bertindak sebagai tenaga relawan pemadam kebakaran saat bencana terjadi mereka ini perlu diinventarisir dan diberi sertifikasi khusus,” katanya.

Dijelaskan Louhenapessy, dengan terbentuknya tenaga relawan di desa maupun kelurahan maka para relawan ini dapat melakukan langkah-langkah pemadaman api pada saat bencana kebakaran terjadi, sebelum petugas yang tiba di lokasi.

“Tenaga-tenaga ini akan kita berikan pelatihan bersama petugas kantor pemadam Kebakaran Kota Ambon,” tuturnya.

Berkenaan dengan momentum HUT Pemadam Kebakaran Ke-97 tahun 2013, Wali Kota meminta  petugas pemadam kebakaran Kota Ambon untuk menumbuhkembangkan rasa cinta dan rasa memiliki atas tanggungjawab yang diemban.

Menurutnya, jauh lebih bernilai mempersiapkan langkah-langkah antisipatif, daripada melakukan pemadaman api pada saat bencana kebakaran terjadi.

Ditempat yang sama, Kepala Kantor Satuan Pemadam Kebakaran Kota Ambon, Ph.Pattinasarany,SS mengakui inventarisasi relawan pemadam kebakaran sudah dilakukan setiap tahun khususnya pada kawasan-kawasan padat penduduk di kota Ambon.

“Tenaga relawan sudah kita inventarisir, namun data-data itu perlu diperbaharui terus menerus,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, selain dilibatkan dalam pelatihan pemadaman api, para relawan ini nantinya akan diperlengkapi dengan rompi dan tanda pengenal dalam melakukan tugasnya.

“Relawan ini adalah ujung tombak kami di lapangan, mereka juga harus mengetahui teknik- teknik pemadaman api berdasarkan sumbernya,” tandas Pattinasarany.

Pemkot Ambon – Universitas Gunadarma Tandatangan MoU

AMBONHUMAS, Pemerintah Kota Ambon dengan Universitas Gunadarma (UG) Jakarta, melakukan penandatangan nota kesepahaman dibidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Penadatanganan Momerandum of Understanding (MoU) dilakukan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy dan Rektor UG, Prof Dr E.S Margianti SE,MM di lantai II Balai Kota Ambon, Senin (25/2).

“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta teknologi informatika membuat kami perlu melakukan kerja sama dengan Universitas Gunadarma,” kata Wali Kota disela-sela kegiatan tersebut.

Menurut dia, kerja sama tersebut menunjang program pemerintahan terbuka sesuai yang disyaratkan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

“MoU ini penting karena Kota Ambon ditetapkan sebagai daerah percontohan pemerintahan yang terbuka terkait akses data dan informasi,” katanya.

Wali Kota mengatakan, MoU yang dilakukan mengacu pada pendidikan, pelatihan dan informasi teknologi di Kota Ambon.

“Melalui kerja sama ini akan dilakukan pengembangan SDM dan organisasi, pelatihan, pertukaran informasi dan rekayasi IT dan bidang lainnya di lingkup Pemkot Ambon,” katanya.

Wali Kota menjelaskan, kebutuhan IT merupakan ciri masyarakat modern yang berpacu dengan perkembangan teknologi. Universitas Gunadarma, lanjutnya merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah melahirkan SDM di bidang tersebut.

“Kami memilih Universitas Gunadarma karena perguruan tinggi swasta ini memiliki merek dagang dan sudah terbukti melahirkan SDM yang berkualitas tinggi di bidang informatika,” ujarnya.

Dia menambahakan, selain kerja sama tersebut, pihaknya juga akan mengirimkan pegawai untuk melakukan pelatihan penguasaan IT di kampus Universitas Gunadarma.

“Kerja sama dilakukan selama lima tahun yakni hingga 2018, diharapkan para pegawai dapat menguasai teknologi Informasi,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Rektor Gunadarma, Margianti mengatakan pihaknya merasa bangga mendapat kepercayaan dari Pemkot Ambon untuk mengelola IT.

“Tugas kami selain memberikan pendidikan dan pelatihan juga mengabdi kepada masyarakat. Mudah-mudahan ke depan, kerjasama ini lebih ditingkatkan dan memiliki daya guna yang tinggi,” katanya.

Warga Ambon Jalani Operasi Urologi Gratis

AMBON-HUMAS, Sebanyak 10 pasien warga Kota Ambon, Rabu (21/2) menjalani bedah urologi (bedah khusus yang berfokus pada saluran kemih laki-laki dan perempuan) oleh tim dokter bedah dari Vlissingen, Belanda, di RSUD Dr Haulussy, Ambon.

“Sebanyak 10 pasien yang terdiri atas lima orang pasien penderita hernia, dan lima lainnya penderita prostat, telah menjalani operasi dari target 75 pasien,” kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy,SH usai meninjau kegiatan operasi gratis tersebut.

Menurut Louhenapessy, operasi yang dilakukan itu merupakan kelanjutan kerja sama kota bersaudara Ambon-Vlisingen yang sudah dilakukan sejak tahun 2006.

“Manfaat kegiatan ini luar biasa, karena minat masyarakat sangat positif. Saya juga telah berbicara dgn pasien mereka menyatakan terima kasih karena operasi yang dilakukan menggunakan metode luar biasa,” katanya.

Tinjauan yang dilakukan, kata Richard, menunjukkan hasil menggembirakan, karena pasien hanya dilakukan pembiusan lokal dan dalam proses pemulihan.

“Saya imbau masyarakat menggunakan kesempatan sebaik mungkin, karena operasi yang dilakukan menggunakan teknologi canggih, dan jika dilakukan operasi di luar membutuhkan biaya besar,”

Richard mengatakan, seluruh biaya operasi dan pengobatan ditanggung pihak Vlisingen, sedangkan Pemkot menanggung biaya menginap warga miskin yang mengikuti operasi gratis tersebut.

Untuk diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan tim dokter ahli dari Vlissingen, Belanda akan menggelar operasi urologi secara gratis bagi warga Pulau Ambon, Maluku pada 18 Maret-1 April 2013.

Operasi Urologi dilakukan sebagai rangkaian dari perayaan HUT ke-59 RSUD Dr Haulussy yang jatuh pada tanggal 3 Maret 2013.

Pemkot-KONI Kota Ambon Gelar Seminar Olahraga

AMBON-HUMAS, Guna membangun pola pikir bersama dalam peningkatan prestasi olahraga, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bersama Pengurus Komite Olahraga Nasional (KONI) Kota Ambon menggelar Seminar Olahraga.

Seminar sehari dibawah sorotan tema “Bersih Ambonku, Gemilang Prestasiku” ini, dibuka secara resmi oleh Sekteraris Kota (Sekot) Ambon, A.G Latuheru,SH,M.Si, Jumat (15/2) di Balai Kota.

Sekot dalam sambutannya dihadapan peserta seminar yang terdiri dari pengurus KONI Kota Ambon, Guru dan pemerhati olahraga mengatakan seminar yang digelar hari ini merupakan kegiatan yang sangat strategis untuk mempersiapkan pengurus KONI dalam menghadapi Musyawarah Olaharaga KONI Kota Ambon kedepan.

“Diharapkan Seminar ini dapat memberikan pikiran yang kontributif dalam mendesain apa yang dapat dikerjakan guna meningkatkan prestasi olahraga kita,” katanya.

Disadari Latuheru, aktifitas olahraga di kota Ambon saat ini berjalan stagnan, padahal untuk meraih prestasi gemilang diperlukan upaya proaktif KONI Kota Ambon dan Pengurus Cabang Olahraga untuk melaksanakan event-event olahraga secara kelembagaan.

“Untuk wilayah Maluku, kota Ambon memang memiliki prestasi yang gemilang dan merupakan barometer, tapi ketika disejajarkan dengan provinsi lain di luar wilayah Maluku kita tidak bisa berbicara banyak,” katanya.

Menjawab kebutuhan itu, Sekot berharap Pengurus KONI Kota Ambon bersama pengurus cabang olahraga dapat bersinergi bersama untuk meningkatkan prestasi olahraga di Kota Ambon.

“Kita harus berupaya meraih kembali kejayaan olahraga yang dulu pernah kita capai,” pungkas Latuheru.

Dies Natalis Ke-63, Wali Kota Minta GMKI Bersikap Kritis

AMBON-HUMAS, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, SH menyatakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) memberi dampak yang luar biasa yaitu perubahan nilai yang begitu kental di tengah-tengah masyarakat termasuk di kalangan mahasiswa.

“Kecendrungan mahasiswa saat ini berpikir secara instan, dan melihat masalah secara praktis dan tidak substansial, akibat dari pergeseran nilai-nilai sosial yang kita hadapi dewasa ini,”katanya di sela-selah perayaan Syukur dies natalis gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ke-63 yang digelar di GMKI Cabang Ambon, Sabtu (9/2) di Baileo Siwalima.

GMKI pada usianya yang ke-63 tahun,ujar Wali Kota, dituntut untuk bisa tetap eksis dalam tugas kesaksian dan pelayanan pada era globalisasi saat ini. Kehadiran organisasi ini, lanjutnya, bukan atas kekuatan manusia, tetapi oleh kehendak Tuhan.

“34 tahun yang lalu saya menjadi pengurus GMKI cabang Ambon, dan saat ini saya berdiri sebagai salah satu produk pembinaan organisasi mahasiswa,” tukas Louhenapessy.

Wali Kota meminta GMKI tetap menjadi mitra pemerintah yang terus kritis dan tidak kompromi.

“Misi GMKI terus menyatakan kebenaran dengan senyum kasih, itu jauh lebih berarti dibandingkan dengan kemunafikan dan sifat populis. Mari kita jaga sikap keteladanan yang penting dalam setiap aspek kehidupan kita,” tandas zoom188.

Ditempat yang sama, Rektor Universitas Pattimura (Unpatti), Prof. Thomas Pentury dalam sambutannya berharap GMKI dalam perjalanannya akan melahirkan spirit baru.

“GMKI harus lahir dengan spirit baru, yang akan mempengaruhi spirit intelektualitas dan pengabdian bagi masyarakat, sebagaimana semboyan kita, tinggi iman, tinggi intelektual, dan tinggi pengabdian,” ujarnya.

Perayaan Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Ke- 63, digelar oleh GMKI cabang Ambon dibawah sorotan tema, “Jadilah Teladan Dalam Berbuat Baik”.

Acara yang dihadiri oleh Anggota dan Senior GMKI ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis GMKI di tahun ini, yang turut di isi dengan kampanye Politik Damai, serta acara seminar.